MEMORY
Cia!!!!..,
Suara itu terus mengikutiku didalam kegelapan, ada apa
sebenarnya ini? Aku tidak pernah menyangka suara adikku disaat terakhirnya
selalu teringat olehku walaupun kejadian itu sudah 3 tahun lamanya, huft hari
demi hari yang kulewati sangat menyakitkan olehku, aku tidak ingin hidup dengan
menanggung beban seperti ini, aku tidak mau hidup hanya karna orang lain
menggantikan nyawanya demi aku, apalagi
adikku sendiri, aku tidak seharusnya hidup hari ini, seharusnya sekarang adikku
yang berdiri di atas panggung itu sambil menyanyikan lagu favoritku, seharusnya
aku yang pergi tiga tahun yang lalu saat tragedi itu, aku yang seharusnya mereka ambil bukan adikku satu-satunya yang sangat
disayangi keluargaku itu.
Sekarang hanya karna kesalahanku lah
aku menerima balasan dengan diacuhkan oleh keluargaku selama 3 tahun terakhir
ini, mereka bahkan tidak pernah menganggap aku ada di antara mereka, mereka
seolah-olah selalu berpaling dariku untuk mengacuhkan aku, berusaha untuk
melupakanku walaupun mereka tau meraka tidak akan pernah bisa karna untuk
melupakanku maka mereka harus melupakan adikku yang sangat mereka sayangi dan
benggakan itu. Aku pikir itu cukup adil
untukku, karna walaupun aku tidak diakui tapi setidaknya aku masih memiliki
darah dari keluarga ini, dan terkadang sedikit memori tentang mu bisa
menyelamatkanmu sewaktu-waktu.
Huft sekarang aku sudah benaar-benar
tidak bisa bertahan lagi, tidak seharusnya aku masih berada disekitar keluarga
yang tidak pernah benar-benar menginginkan aku berada disekitar mereka, hmmmm
aku harus memikirkan suatu cara untuk pergi dari kota ini tanpa diketahui oleh
siapapun.
“kau tidak akan pernah bisa
membayangkan apa yang akan terjadi denganmu kalau kau berbuat begitu”,suara itu
menghampiriku bagai angin yang terus meliuk-liuk tak kasat mata, akupun
menoleh, tapi tidak ada siapapun yang menghampiriku, semua orang seakan-akan
menjauhiku seperti biasanya, dan berusaha untuk tidak bertatap mata denganku,apalagi
diwaktu pesta keluarga seperti ini. Yah memang begitulah keadaannya jadi aku
pikir itu hanya pikiranku sendiri yang bertanya pada diriku sendiri, well…. itu bukan hal yang aneh untukku,
setidaknya aku mengetahui fakta bahwa keluarga kami memiliki dua
kepribadian yang bisa juga disebut
kepribadian ganda dan mungkin itu pikiranku yang mengatakan pada diriku sendiri yah walaupun itu Cuma teoriku sendiri dan aku
pernah menguping dari sekian banyak obrolan
yang aku dengar tentang
kepribadian ganda ini, yang setidaknya
bisa membuatmu gila karna terkadang seperti ada dua orang yang berdebat hebat
didalam kepalamu dan kamu akan dibuat pusing olehnya, katakanlah seperti
kepribadian buruk dan kepribadian baik sedang mempertahankan pendapatnya dan
terkadang kita tidak tau ada di bagian buruk atau baiknya dan hanya
terperangkap diantara keduanya dan berubah jadi kepribadian yang sangat tidak
kita sangka-sangka bisa sangat baik dan bisa sangat buruk tapi sejauh yang pernah aku dengar yang menang selalu
bagian yang buruk dan itu sangat meresahkan ku, tidak pernah terbayang olehku
aku bisa berubah menjadi monster lebih mengerikan dari wujudku yang sudah
menyeramkan ini, dan yang herannya aku tidak merasa sedang berdebat dengan
suara yang menghampiriku dan tidak terasa berasal dari dalam kepalaku, hmmm
makanya aku menoleh mencari asal suara itu tapi tepat dengan yang kuduga
suasananya seperti yang aku bilang tadi,dan kalau suasanax seperti itu sudah
pasti dari kepala q, dan untuk sementara
aku tidak ingin berpikir yang macam-macam lagi.
#
# #
Aku terbaring diam di atas tempat
tidur reotku yang sudah sangat tua sambil terus memejamkan mata berusaha untuk
menghilangkan kenangan buruk tentang tiga tahun yang lalu, berusaha
menghilangkan suara iCa dari kepalaku, tapi bahkan 3 tahun tidak akan pernah
cukup untuk mengeluarkan suara itu dari memori ingatanku, dan makin membuatnya
semakin jelas,tajam dan, sangat menyiksaku, selama ini aku aku berusah
meredamnya tapi semakin aku berusaha suara itu makin keras terdengar di
telingaku. Berusaha untuk tidur bukanlah gagasan yang begus untuk menghindar
dari semua ini karna toh akan muncul kembali didalam mimpi-mimpiku yang terus
berulang-ulang dan semakin jelas setiap tahunnya. Sebenarnya setelah kejadian 3
tahun yang lalu aku mengalami semacam amnesia sehingga aku tidak ingat kejadian
apa yang menimpa adikku sehingga membuat dia hilang selamanya atau aku
disalahkan selamanya oleh seluruh keluargaku, dan aku bahkan tidak mengingat
siapa aku setelah kejadian itu. aku
bahkan tidak tau mengapa aku merasa dia yang harus menyanyi di atas panggung itu pada saat pesta keluarga
berlangsung, aku hanya merasa dia yang harusnya menynyi disitu karna mendengar
cerita orang-orang tentang ica yang sangat pandai menyanyi dan hobi menyanyikan
lagu favoritku untukku kakanya yang sangat dia sayangi, dan tentu saja semua
orang akan iri padaku saat itu ,
firasatku. tapi bahkan aku tidak pernah tau apa sebenarnya lagu favorite ku,
dan aku tidak ingin capek-capek memikirkan apa lagu favoriteku itu, seperti
tidak ada kerjaan saja.
Aku bahkan ingin sekali mengingat
semua kejadian itu tapi bahkan aku hanya mendengar suara dia memanggilku
didalam kegelapan dan tidak ada yang teringat lagi selain suara itu makin
terdengar sangat nyaring dan sangat menyebalkan, yang aku inginkan mengingatnya
seutuhnya bukan mengingat tentang suara mengerikan dalam kegelapan yang sangat
menyiksaku dan semakin jelas olehku itu, huft tidak berguna sama sekali. Dan
aku tidak pernah lupa kejadian setelah tragedy itu berlangsung tepatnya setelah
ica menghilang, aku ingat setiap detailnya dimana semua orang berteriak-teriak
padaku sambil mengguncang-guncangkan tubuhku dengan keras hingga terasa sangat
sakit bagiku, aku tidak mendengar apa yang mereka ucapkan karna saat itu aku
dalam keadaan parah sekali aku merasa mati rasa mungkin itu karena sekujur
tubuhku sakit sekali hingga membuat aku mati rasa dan tidak bisa mendengar
apapun, aku hanya bisa melihat muka keluagaku yang sangat marah sekaligus
ketakutan di sekitarku setelah itu aku mendengar ibuku berteriak sambil
memegang erat sepatu adikku kemudian berjalan mendekat padaku dan langsung
menamparku sekuat tenaganya aku rasa karna tamparannya mematahkan gigi grahamku
dan membuat aku berhenti bernapas seketika, namun detik berikutnya aku kembali bisa bernapas
walaupun hanya sebentar kemudian aku tidak ingat apa-apa lagi. Aku rasa saat
itu aku langsung tak sadarkan diri karna
setelah aku sadar aku sudah berada diatas tempat tidur reotku yang sekarang aku
tiduri ini. Mungkin saat itu terakhir ibuku mau menganggapku sebagai salah satu
putrinya, sampai saat ini beliau tidak pernah mau memandangku walaupun secara
tidak sengaja, oleh karena itu sekarang aku tinggal di dalam sebuah gubuk dekat
hutan belakang rumahku, walaupun antara hutan dan gubukku diberi pagar yang
menjulang sangat tinggi tapi tetap saja aku merasa tidak nyaman karna
bagaimanapun juga yang namanya hutan tetap saja tempat yang menyeramkan
untukku, Dan walau bagaimanapun aku ini masih seorang gadis yang waras untuk
tidak mendekatinya apalagi memasukinya. huft lebih tepatnya itu bukan tempat
untukmu bermain petak umpet bersama teman-temanmu, dan kebetulan sekali aku
tidak memiliki seorang temanpun yang bisa aku ajak untuk bermain.
Aku hanya keluar saat disuruh untuk menghadiri berbagai pesta
keluarga yang entah kenapa setiap kali aku tidak ingin hadir aku selalu dipaksa
bahkan diseret oleh pengawal-pengawal keluargaku yang sangat menyeramkan
ketempat pesta itu kemudian aku diacuhkan seperti biasanya, diacuhkan seolah
aku tidak pernah ada dipesta itu, tapi setiap kali aku lewat pasti salah satu
keluarga ada yang membicarakanku dengan sinis, kemudian berlalu seolah-olah dia
berbicara pada angin yang tidak terlihat. Dan aku tidak boleh keluar selama
pesta berlangsung, aku pikir itu hukuman lain untukku supaya aku sadar bahwa
semua orang mengacuhkanku dan sangat membenciku, aku rasa kebahagiaan belum
berpihak padaku saat ini. Saat memikirkan itu airmataku terus menetes, sakit
rasanya kalau mengingat kembali apa yang telah aku lewati selama tiga tahun
ini. Dan mungkin selamanya kehidupanku akan seperti ini, untuk itu aku mulai
terbiasa dengan semua ini, tapi setidaknya aku tetap berharap suatu saat aku
akan merasakan apa itu namanya kebahagiaan walau hanya sebentar.
#
# #
bersambung......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar